Jumat, Desember 02, 2011

Menabur untuk Dituai

Ketika usia lima tahun saya pernah memberikan permen untuk anak kecil saya tidak begitu kenal namun sekali seminggu pasti jumpa dengannya dia menerimanya dengan senang saat itu saya beri permen karena saya merasa dia mengganggu saya karena rengengkannya kepada mamanya suaranya begitu ribut jadi permen otu sebagai alat agar dia mau diam,benar anak itu diam dan duduk manis .
seiring waktu yang berjalan anak ini beranjak dewasa karena dia sudah sejak kecil diajar untuk takut akan Tuhan maka anak ini tumbuh dengan kerendahan hati.
suatu saat tanpa saya duga dia menyalam saya dan memberikan hadiah yang jauh lebih mahal dari permen saya begitu bahagia dia bilang ibu telah menjadikan saya seperti sekarang jjadi anak yang ingin menabur agar nanti aku menuai.aku begitu tertegun dan airmataku tak terasa mengalir karena ternyata anak ini diluar jangkauan saya selalu hadir dalam ibadah anak yang saya layani namun saya tidak begitu mengenalnya tetapi hari ini perbuatan kecil saya yang tidak saya pikirkan sebuah kebaikan telah saya tuai bahkan sangat lebih hasilnya dari
yang saya tabur,untuk itu jangan pernah berhenti berbuat baik karena cepat atau lambat anda akan menuai sendiri hasil taburan anda,jangan menanam benih yang jahat karena apa yang kita tabur itulah yang kita tuai,jika kita menanam kacang maka tidak mungkin jagung yang tumbuh demikian juga kehidupan kita jika kita ingin menuai kebaikan maka tanamlah benih kebaikan maka kebaikan akan tumbuh dan berbuah sehingga mimpi anda raih dengan kebahagiaaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar